Rabu, 06 Juli 2016

Perbedaan Sehat Antara Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran

   


     Sehat menurut kamus besar bahasa indonesia adalah keadaan baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari rasa sakit); waras. Sedangkan menurut menurut UU 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (bab 1 ketentuan umum pasal 1 butir 1). WHO dalam memberikan definisi sehat adalah a state of completely physical, mental, and social well being and not merly the absent of disease or infirmity (1948).
     Jadi sehat itu bukan hanya tidak adanya penyakit atau rasa sakit pada diri kita tapi juga seorang dapat dikatakan benar-benar sehat apabila ia terlihat sehat bukan hanya pada fisiknya tapi juga aspek kejiwaannya atau psikologisnya, bahkan UU no.23 tahun 1992 menambahkan definisi sehat menjadi lebih sukar lagi yaitu selain sehat secara fisik, psikis, dan sosial tapi juga seseorang itu baru dapat dikatakan sehat apabila ia produktif.
   Jika konsep kesehatan itu dikaitkan antara kesehatan masyarakat dan kedokteran, kira-kira bagaimana ya hubungan dan perbedaan antara kedua bidang yang kelihatannya sama itu? Kedokteran dalam menggunakan metodenya mengunakan prinsip kuratif dan rehabilitatif. Kuratif (pengobatan) digunakan untuk orang-orang sakit atau dengan kata yang lebih mudahnya kuratif adalah nama lain dari proses menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit secara fisik dan psikis sedangkan rehabilitatif (pemulihan) adalah proses menjaga agar seorang yang sudah sembuh (belum 100% sembuh) kembali bugar seperti semula. Kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan preventif dan promotif. Preventif (pencegahan) adalah mencegah jangan sampai terkena penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap sehat, sedangkan promotif (peningkatan) adalah meningkatkan agar status status kesehatan menjadi semakin meningkat. 
    Perbedaan lain yang cukup mencolok adalah kesehatan masyarakat mengambil obyek sasaran kesehatannya yaitu masyarakat atau komunitas (skala makro) sedangkan kedokteran menangani individu (skala mikro). Jadi sebenarnya tugas kesehatan masyarakat itu lebih sulit dibandingkan kedokteran karena obyek dari kesehatan masyarakat yang lebih luas yaitu masyarakat secara umum atau suatu komunitas. Dan kita (kesehatan masyarakat) menangani orang sehat yang jumlahnya sangat besar, berkisar antara 80% (untuk negara berkembang) atau 85% (untuk negara maju). Lagi pula kita harus berusaha ekstra keras untuk menyadarkan masyarakat yang sehat agar mampu dan mau untuk menjaga kesehatannya, karena sesungguhnya menjaga kesehatan itu lebih sulit dari pada mengobati, hal ini disebabkan nikmat kesehatan itu lebih sering dilupakan dari pada cobaan sakit. Seperti dalam sebuah hadis nabi “2 kenikmatan yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat sehat dan waktu luang”. Kita pun sering begitu, dalam keadaan sehat kadang-kadang kita sering lupa untuk makan teratur, kurang memperhatikan istirahat yang cukup (terutama buat para aktivis), malas berolah raga dan jarang mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan Allah untuk kita, tapi kalau sudah sakit barulah kita mau ber-repot-repot untuk mengobatinya. 
     Jadi kalau mau diambil kesimpulannya, tantangan kesehatan masyarakat lebih besar dari pada kedokteran terutama karena perbedaan aspek pendekatan yang digunakan, aspek kuratif dan rehabilitatif lebih mudah untuk diterapkan (terutama pada orang sakit yang tidak memiliki banyak pilihan) sedangkan aspek preventif dan promotif lebih sukar untuk diterapkan karena hasil yang didapat bersifat long term (jangka panjang) sehingga tidak bisa langsung diambil manfaatnya dan biasanya orang-orang lebih senang untuk melihat hasil yang cepat. Dan lagi kesehatan masyarakat itu obyek sasarannya lebih luas yakni masyarakat (80% penduduk Indonesia) dan agak susah untuk mebuat status kesehatan mereka yang sehat agar tetap sehat, bahkan menjadi lebih sehat lagi. Hal itulah yang membuat kita (insya Allah) lebih unggul dari kedokteran . Salah satu do’a yang mat’sur (berasal dari nabi) yang biasa kita baca adalah “Ya Allah sehatkanlah badanku, sehatkanlah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku, Tiada tuhan selain Engkau”

Bagikan

Jangan lewatkan

Perbedaan Sehat Antara Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.